TEMPAT WISATA
| ||||
Manila Recommended Hotels | ||||
Hong Kong Recommended Hotels | ||||
____________________________________________________________________________
Pesona Barisan Museum Kota Judi
Pernah menonton film-film tentang gangster dari Hongkong? Bila ya, maka Anda pasti sudah tak asing lagi dengan kota Macau. Nah, kota Macau biasanya menjadi latar tempat dimana sang bos gangster dalam film menghabiskan uangnya dengan berjudi sambil ditemani para wanita cantik.
Namun jangan keburu menilai Macau negatif karena citra kota yang sering dipakai di film-film gangster itu. Kota judi ini ternyata mampu menawarkan pesona pemandangan dan hiburan yang atraktif bagi para wisatawan.
Makau boleh jadi sebuah kota kecil yang tak begitu Anda kenal, namun kota yang secara administratif berada dibawah pemerintah China dan Hongkong ini sebenarnya sangat dikenal di kalangan para pelancong mancanegara. Tak terkecuali pelancong dari Indonesia, bahkan baru-baru ini duo penyanyi The Virgin mengunjungi kota judi ini.
Meskipun dikenal sebagai kota metropolis yang tak pernah tidur, Macau tak hanya dihiasi oleh gedung-gedung bertingkat berasitektur modern saja. Bila Anda jalan-jalan kesana, jangan kaget bila melihat ada banyak bangunan-bangunan lama peninggalan jaman penjajahan koloni Portugis yang telah dipugar dan menjadi bangunan sejarah yang menarik.
Arsitektur bangunan di Macau memang memperlihatkan sejarah kota itu yang merupakan percampuran antara kultur Eropa dan China yang kental. Ini bisa Anda temukan sendiri di beberapa sudut kota ada wihara Buddha, benteng-benteng kuno dan piazza (taman tradisional Portugis).
Macau memang bergelar kota judi, namun kota ini ternyata menunjukkan perhatiannya terhadap budaya dan pendidikan. Ini bisa dilihat dari banyaknya museum di kota yang hanya seluas 27,3 kilometer persegi tersebut. Untuk melihat sejarah kota itu, Anda bisa mampir sejenak ke Museum of Macau (Museum Macau) yang terletak di bukit Fortalleza do Monte.
Keunikan museum ini adalah bangunannya yang berdiri kokoh di dalam sebuah benteng peninggalan Portugis. Di dalam museum, Anda akan menemukan etalase-etalase yang menceritakan perjalanan sejarah kota Macau sejak jaman penjajahan Portugis hingga akhirnya menjadi kota metropolis nan megah seperti sekarang. Karena desain interiornya yang unik, Museum Macau seringkali dikunjungi wisatawan hanya untuk berfoto disana.
Macau juga memiliki museum yang menunjukkan kekayaan alamnya seperti The Museum of Nature and Agriculture (Museum Panorama dan Pertanian) dan Macau Maritime Museum (Museum Maritim Makau).
Kedua museum tersebut dipenuhi diorama dan pajangan yang menunjukkan kekayaan alam serta kekuatan angkatan laut kota kecil itu. Biasanya kedua museum dijadikan museum wajib kunjung bagi para murid sekolah di Makau maupun Hongkong.
Untuk bidang kesenian, Macau memiliki Macau Art Museum (Museum Kesenian Makau) yang terdiri dari beberapa galeri yaitu Galeri Gambar Sejarah, Galeri Lukisan, Galeri Kaligrafi China, Galeri Keramik dan Auditorium Seni yang sering menampilkan pementasan seni.
Tak hanya museum yang bersifat klasik dan edukatif, di Makau juga ternyata ada museum yang sangat bercitra modern seperti Grand Prix Museum (Museum Balap Grand Prix) dan Taipas Houses Museum (Museum Rumah Taipas).
Di Museum Grand Prix ini, Anda akan melihat sejarah, serta foto-foto berbagai momen perlombaan balap terkenal itu. Sedangkan di museum yang disebut belakangan, Anda akan melihat banyak etalase yang memaparkan gaya hidup serta pakaian para selebritis Portugis.
Macau memang sangat unik dan menarik. Tak hanya hiburan malamnya saja yang memikat namun juga beragam museum yang edukatif dan atraktif juga ada disini. Jadi bila Anda memiliki waktu berlibur yang cukup dan budget lebih, mengapa tak mencoba singgah ke Macau? Asalkan tak terjebak pesona meja judi, Anda bisa menikmati kunjungan ke barisan museum di kota judi itu.
_____________________________________________________________________________
Pusat Primata Schmutzer
Ibu
Pauline Antoinette Schmutzer-versteegh merupakan perintis
dibangunnya Pusat Primata Schmutzer. Ia adalah seorang pecinta
hewan,pelukis dan dermawan. Ia mewariskan seluruh harta warisannya
kepada The Gibbon Foundation yang diketuai oleh Willie Smits untuk
dibuat sebuah fasilitas terbaru untuk primata di Kebun Binatnag
Ragunan
Pusat Primata Schmutzer di Kebun Binatang Ragunan adalah tempat pelestarian primata dalam kebun binatang ragunan.
Walaupun berada dalam kebun binatang ragunan, pengelolaannya tidak diserahkan pada kebun binatang ragunan, melainkan oleh swasta yang dananya pendiriannya berasal dari The Gibbon Foundation.
Sebagai perbandingan, orang utan yang berada dalam pengelolaan Schmutzer terawat dengan baik, beberapa kandang ditutup oleh kaca dan memiliki pengatur suhu.
Pusat Primata Schmutzer didirikan sebagai sarana pendidikan dan hiburan bagi pengunjungnya.
Seperti juga Kebun Binatang San Diego, kehidupan primata di Schmutzer di rancang seperti kehidupan alam bebas binatangnya (tanpa kandang), contohnya kandang Gorila dan orang utan. Kandang seperti ini disebut enklosur
Tempat untuk pengunjung disediakan minimum, seperti jalan setapak, arena bermain dan belajar atau masuk gua, dan tempat tinggal binatang diusahakan maksimum (dalam luas).
Pusat Primata Schmutzer juga memiliki musium, perpusatakaan dan teater bioskop kecil tentang primata di Indonesia dan dunia.
Karena pengunjung tidak diperbolehkan membawa makanan masuk, lingkungan Schmutzer sangat bersih. Pemeriksaan akan hal ini ketat, tepat penitipan barangnya aman dan rapi. Pengunjung diperiksa sebelum masuk, bahkan permen pun akan disita di tempat penitipan barang. Air minum disediakan gratis di dalam taman dengan adanya pancuran air minum di setiap titik titik tertentu di kebun binatang. Selain binatang yang terawat, semua tumbuhan di Schmutzer diberi papan nama berdasarkan nama latinnya untuk keterangan pengunjung.
Pusat Primata ini masih dalam pengembangan dan beberapa bagian masih dalam penyelesaian.Contohnya pengembangan enklosur gorila 2 untuk gorila jantan tanpa pasangan.
Pada tahun 2006 pusat primata ini sudah diserahkan sepenuhnya pada kebun binatang ragunan jakarta.
Pusat Primata Schmutzer di Kebun Binatang Ragunan adalah tempat pelestarian primata dalam kebun binatang ragunan.
Walaupun berada dalam kebun binatang ragunan, pengelolaannya tidak diserahkan pada kebun binatang ragunan, melainkan oleh swasta yang dananya pendiriannya berasal dari The Gibbon Foundation.
Sebagai perbandingan, orang utan yang berada dalam pengelolaan Schmutzer terawat dengan baik, beberapa kandang ditutup oleh kaca dan memiliki pengatur suhu.
Pusat Primata Schmutzer didirikan sebagai sarana pendidikan dan hiburan bagi pengunjungnya.
Seperti juga Kebun Binatang San Diego, kehidupan primata di Schmutzer di rancang seperti kehidupan alam bebas binatangnya (tanpa kandang), contohnya kandang Gorila dan orang utan. Kandang seperti ini disebut enklosur
Tempat untuk pengunjung disediakan minimum, seperti jalan setapak, arena bermain dan belajar atau masuk gua, dan tempat tinggal binatang diusahakan maksimum (dalam luas).
Pusat Primata Schmutzer juga memiliki musium, perpusatakaan dan teater bioskop kecil tentang primata di Indonesia dan dunia.
Karena pengunjung tidak diperbolehkan membawa makanan masuk, lingkungan Schmutzer sangat bersih. Pemeriksaan akan hal ini ketat, tepat penitipan barangnya aman dan rapi. Pengunjung diperiksa sebelum masuk, bahkan permen pun akan disita di tempat penitipan barang. Air minum disediakan gratis di dalam taman dengan adanya pancuran air minum di setiap titik titik tertentu di kebun binatang. Selain binatang yang terawat, semua tumbuhan di Schmutzer diberi papan nama berdasarkan nama latinnya untuk keterangan pengunjung.
Pusat Primata ini masih dalam pengembangan dan beberapa bagian masih dalam penyelesaian.Contohnya pengembangan enklosur gorila 2 untuk gorila jantan tanpa pasangan.
Pada tahun 2006 pusat primata ini sudah diserahkan sepenuhnya pada kebun binatang ragunan jakarta.
Pesona Barisan Museum Kota Judi
Pernah menonton film-film tentang gangster dari Hongkong? Bila ya, maka
Anda pasti sudah tak asing lagi dengan kota Macau. Nah, kota Macau
biasanya menjadi latar tempat dimana sang bos gangster dalam film
menghabiskan uangnya dengan berjudi sambil ditemani para wanita cantik.
Namun jangan keburu menilai Macau negatif karena citra kota yang sering
dipakai di film-film gangster itu. Kota judi ini ternyata mampu
menawarkan pesona pemandangan dan hiburan yang atraktif bagi para
wisatawan. Makau boleh jadi sebuah kota kecil yang tak begitu Anda
kenal, namun kota yang secara administratif berada dibawah pemerintah
China dan Hongkong ini sebenarnya sangat dikenal di kalangan para
pelancong mancanegara. Tak terkecuali pelancong dari Indonesia, bahkan
baru-baru ini duo penyanyi The Virgin mengunjungi kota judi ini.
Meskipun dikenal sebagai kota metropolis yang tak pernah tidur, Macau
tak hanya dihiasi oleh gedung-gedung bertingkat berasitektur modern
saja. Bila Anda jalan-jalan kesana, jangan kaget bila melihat ada banyak
bangunan-bangunan lama peninggalan jaman penjajahan koloni Portugis
yang telah dipugar dan menjadi bangunan sejarah yang menarik.
Arsitektur bangunan di Macau memang memperlihatkan sejarah kota itu yang
merupakan percampuran antara kultur Eropa dan China yang kental. Ini
bisa Anda temukan sendiri di beberapa sudut kota ada wihara Buddha,
benteng-benteng kuno dan piazza (taman tradisional Portugis). Macau
memang bergelar kota judi, namun kota ini ternyata menunjukkan
perhatiannya terhadap budaya dan pendidikan. Ini bisa dilihat dari
banyaknya museum di kota yang hanya seluas 27,3 kilometer persegi
tersebut. Untuk melihat sejarah kota itu, Anda bisa mampir sejenak ke
Museum of Macau (Museum Macau) yang terletak di bukit Fortalleza do
Monte. Keunikan museum ini adalah bangunannya yang berdiri kokoh di
dalam sebuah benteng peninggalan Portugis. Di dalam museum, Anda akan
menemukan etalase-etalase yang menceritakan perjalanan sejarah kota
Macau sejak jaman penjajahan Portugis hingga akhirnya menjadi kota
metropolis nan megah seperti sekarang. Karena desain interiornya yang
unik, Museum Macau seringkali dikunjungi wisatawan hanya untuk berfoto
disana. Macau juga memiliki museum yang menunjukkan kekayaan alamnya
seperti The Museum of Nature and Agriculture (Museum Panorama dan
Pertanian) dan Macau Maritime Museum (Museum Maritim Makau). Kedua
museum tersebut dipenuhi diorama dan pajangan yang menunjukkan kekayaan
alam serta kekuatan angkatan laut kota kecil itu. Biasanya kedua museum
dijadikan museum wajib kunjung bagi para murid sekolah di Makau maupun
Hongkong. Untuk bidang kesenian, Macau memiliki Macau Art Museum
(Museum Kesenian Makau) yang terdiri dari beberapa galeri yaitu Galeri
Gambar Sejarah, Galeri Lukisan, Galeri Kaligrafi China, Galeri Keramik
dan Auditorium Seni yang sering menampilkan pementasan seni. Tak hanya
museum yang bersifat klasik dan edukatif, di Makau juga ternyata ada
museum yang sangat bercitra modern seperti Grand Prix Museum (Museum
Balap Grand Prix) dan Taipas Houses Museum (Museum Rumah Taipas). Di
Museum Grand Prix ini, Anda akan melihat sejarah, serta foto-foto
berbagai momen perlombaan balap terkenal itu. Sedangkan di museum yang
disebut belakangan, Anda akan melihat banyak etalase yang memaparkan
gaya hidup serta pakaian para selebritis Portugis. Macau memang sangat
unik dan menarik. Tak hanya hiburan malamnya saja yang memikat namun
juga beragam museum yang edukatif dan atraktif juga ada disini. Jadi
bila Anda memiliki waktu berlibur yang cukup dan budget lebih, mengapa
tak mencoba singgah ke Macau? Asalkan tak terjebak pesona meja judi,
Anda bisa menikmati kunjungan ke barisan museum di kota judi itu.